Kamis, 29 Januari 2009

Darah Juang

Teman-teman, cobalah baca lirik berikut ini dengan penuh penghayatan, jika pernah dengar, nyanyikanlah . . .

Di sini negeri kami
tempat padi terhampar luas
samuderanya kaya raya
tanah kami subur, Tuhan.

Di negeri permai ini
berjuta rakyat bersimbah luka
anak kurus tak sekolah
pemuda desa tak kerja

Mereka dirampas haknya
tergusur dan lapar
Bunda, relakan darah juang kami
tuk membebaskan rakyat

padamu kami berjanji
padamu kami berbakti

tuk membebaskan rakyat




teman - teman apa yang anda rasakan?

Lirik diatas berjudul darah juang, diciptakan oleh John.Sonny Tobing dibantu ama Andy Munajat.
John. Sonny Tobing adalah Ketua KM UGM pertama mahasiswa Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. Lagu diciptakan sekitar tahun 1990.
Lagu ini kemudian kerap dinyanyikan dan dianggap sebagai lagu wajib dalam setiap demonstrasi mahasiswa di seluruh Indonesia, Terutama di Jogjakarta.
lagu ini turut mengiringi demo mahasiswa pada pelengseran orde baru.
dan lagu ini juga dinyanyikan oleh sekumpulan pemuda yang mengiringi jenazah Pramoedya A T ketika dikebumikan.

ketika saya menyanyikan lagu ini, saya yang perasa ini merasakan suatu keharuan di hati saya.
memang lirik lagu itu saya rasakan betul adanya saat ini.

saya sering menyaksikan anak-anak kecil tidak sekolah bahkan tetangga kecil saya juga. Dan pernah saya yang perasa ini merasakan suatu rasa haru yang dalam.
Saat itu saya sedang ada di dalam bus dan melihat seorang anak kecil berjumlah tiga orang sedang mengamen.
Ketiga trio kecil ini kompak sekali dalam mengamen. Satu mememegang semacam kendang sambil menyanyi dan yang dua memegang gitar kecil ( kentrung )
nyanyian mereka tentang anak jalanan yang memelas sekali dan suaranya bagus sekali hingga saya terharu..
Dan si penyanyi cilik bersuara merdu itu tiba - tiba memandang ke arah saya dengan pandangan polos.. sungguh polos..
Dan saya tak kuasa memandang balik ke dia.. Saya memalingkan muka saya dan mengusap air mata saya.. saya teringat adik-adik saya..

Dan saya tau sekali bahwa banyak sekali orang-orang dan pemuda tak kerja di negeri ini, teman-teman pasti juga tahu..

Soal Negeri ini kaya.. jangan ditanya teman - teman..

Kota Cepu kita tercinta punya limpahan minyak yang tak terkira teman-teman..
tapi sedikiiiit sekali yang menikmatinya.. cobalah teman - teman lihat.. pejabat pejabat penguasa minyak itu pasti kebanyakan bukan orang kota sini..
Bahkan pejabat paling puncaknya orang Exxon itu malah bukan orang Negara sini..
dan orang sini kebagian apa teman-teman?? Bahkan jalan pun banyak yang berlubang.. bahkan PKL yang bingung cari duit buat bayar utang anaknya yang belum bayar SPP di gusuri..
dan mereka penguasa minyak kita melenggang dengan mobil dinas ber-AC ngobrol sambil melirik melecehkan..

Memang benar teman - teman.. terlalu muluk.. mana mungkin teman kita si Kribo bisa jadi pejabat wong pinter aja enggak..
Bagaimana bisa pinter wong kuliah aja enggak.. Dan bagaimana bisa kuliah wong buat sekolah aja bapaknya yang tukang becak pusing tuju keliling..

memang cerita - cerita ini terlalu kuno teman - teman.. sungguh kuno..

Tetapi untung masyarakat kita ini baik baik orangnya..
mereka tidak protes dan cukup puas dengan secangkir kopi dan sebatang rokok sam liok kio..